Sering kita menjumpai orang yang mengaku sudah terkena maag. Padahal
kasus pada gangguan lambung tidak selalu maag. Banyak sebab atau tanda
untuk mengatakan orang terkena maag. Salah satunya adalah radang
lambung.
Gastritis atau radang lambung lebih dikenal dengan
sebutan penyakit maag. Pada penderita radang lambung atau maag, dijumpai
adanya suatu iritasi atau infeksi atau peradangan pada dinding mukosa
lambung sehingga dinding lambung menjadi merah, bengkak, berdarah dan
berparut atau luka. Selain luka pada dinding lambung, juga luka pada
usus 12 jari.
Serangan
pada lambung sendiri dapat bersifat akut atau kronis. Radang kronis
sering terjadi di kalangan orang tua dan penderita anemia fatal. Hal
ini sering dapat menimbulkan peradangan di seluruh lapisan dinding
lambung.
Radang lambung dapat menyerang setiap orang dengan segala usia. Radang lambung dapat menimbulkan pendarahan (hemorrhagic gastritis)
sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul di lambung, penderita
akan muntah yang mengandung darah yang berwarna cokelat seperti kopi.
Pada
penderita radang lambung akut, sering mengeluhkan adanya suatu gejala
dengan perasaan lambung tak enak, kram perut, indigesti, nafsu makan
berkurang, mual dan muntah. Gejala-gejala tersebut akan berlangsung
dalam beberapa jam hingga beberapa hari.
Sedangkan pada
penderita radang lambung kronis mempunyai gejala yang sama atau rasa tak
nyaman yang ringan. Sering kali gejala tersebut menjadi samar-samar,
seperti tidak toleran terhadap makanan berlemak atau pedas. Bahkan bisa
saja bila terjadi serangan ringan akan dapat diatasi dengan makan.
Namun demikian secara umum penyakit radang lambung mempunyai beberapa gejala yaitu :
* Mual dan sering muntah
* Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati).
* Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin.
* Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
* Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut)
* Kepala terasa pusing. Dan pada radang lambung dapat terjadi pendarahan.
Pada umumnya radang lambung dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya:
# Adanya stres dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang
# Adanya asam lambung dan pepsin yang berlebihan
#
Mukosa (selaput lendir) lambung tak tahan terhadap asam lambung dan
pepsin yang berlebihan karena menurunnya kemampuan fungsi mukosa
lambung tersebut.
# Waktu makan yang tak teratur, sering terlambat makan, atau sering makan berlebihan
# Terlalu banyak makanan yang pedas, asam, minuman beralkohol, obat-obatan tertentu dengan dosis tinggi
Radang
dinding kronis sendiri menurut pakar tanaman obat tradisional dan
akupunturis Hembing Wijayakusuma, berhubungan dengan kondisi kembalinya
empedu dan asam lain ke dalam lambung. Juga beberapa penyakit lainnya
yaitu: infeksi bakteri, anemia, penyakit ginjal, diabetes, serta
substansi-substansi yang mengiritasi seperti obat-obatan, alkohol, rokok
dan sebagainya.
Ramuan yang Bisa Digunakan
Menurut
Hembing Wijayakusuma, tumbuhan obat di bawah ini dapat digunakan untuk
mengatasi radang lambung. Antara lain ditujukan untuk mengurangi
peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa lambung, dan
mengurangi kepekaan dinding lambung, memperbaiki fungsi
kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.
- 30 gram temu
lawak segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 5 butir kapulaga
direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring,
diminum hangat-hangat.
- 75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya +
10 gram adas + 5 butir bunga lawang direbus dengan 500 cc air tersisa
200 cc, airnya disaring + 1 sdm madu, diminum hangat-hangat.
- 25
gram kunyit segar + 20 gram kencur + 5 butir cengkeh direbus dengan 400
cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat
-
3 batang sereh + 15 butir ketumbar + lengkuas direbus dengan 500 cc
air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, minum hangat-hangat.
Catatan:
Anda
dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas. Lakukan secara
teratur sehari 2 kali. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel
atau periuk tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan kirimkan pendapat anda!